kisah nabi luth dan kaum sodom

 

Ilustrasi Hujan

Kisah Nabi Luth A.S.

1. Latar Belakang

Nabi Luth A.S. adalah keponakan dari Nabi Ibrahim A.S.
Beliau ikut berhijrah bersama Nabi Ibrahim dari Irak menuju negeri Syam.
Allah kemudian mengutus Nabi Luth khusus kepada penduduk Sodom (wilayah di sekitar Laut Mati sekarang) untuk menyeru mereka kembali ke jalan Allah.

2. Keadaan Kaum Sodom

Berdasarkan QS. Al-A‘raf: 80-81, 

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَـٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ الْعَالَمِينَ ﴿٨٠

إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِّن دُونِ النِّسَاءِ ۚ بَلْ أَنتُمْ قَوْمٌ مُّسْرِفُونَ ﴿٨١

Terjemahan

Ayat 80: "Dan (ingatlah kisah) Luth, tatkala dia berkata kepada kaumnya: 'Apakah kamu mendatangi (melakukan) perbuatan keji (penzina’an) yang tiada pernah dilakukan oleh seorang pun di antara manusia?"

Ayat 81: "Sesungguhnya kamu mendatangi laki-laki dengan nafsu, bukan perempuan. Bahkan kamu adalah suatu kaum yang melampaui batas."

Tafsir Ibn Kathīr

Ayat ini menyebut bahwa kaum Nabi Luth melakukan tindakan yang sangat tercela—melakukan hubungan sesama jenis, sesuatu yang "tidak pernah dilakukan oleh seorang pun", sehingga termasuk dalam kategori perbuatan paling hina. Nabi Luth menegur mereka dengan menunjukkan bahwa tindakan itu tidak alami dan melanggar fitrah manusia yang diciptakan untuk saling melengkapi antara laki-laki dan perempuan.

Tafsir Al-Maudūdī (Tafheem-ul-Qur’ān)

Quraish Shihab menekankan bahwa ayat ini mengungkapkan suatu perbuatan menyimpang dari tatanan alam dan moral—bahwa seks bukan hanya sekadar pemenuhan kebutuhan biologis, tetapi juga bagian dari membangun peradaban. Melakukannya dengan yang tidak sesuai fitrahnya (antara sesama jenis) berakibat pada kerusakan fisik, psikologis, maupun moral.

QS. Ankabut: 28-29, 

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ الْعَالَمِينَ ﴿٢٨

أَئِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُونَ السَّبِيلَ وَتَأْتُونَ فِي نَادِيكُمُ الْمُنكَرَ ۖ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهِ إِلَّا أَن قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللَّهِ إِن كُنتَ مِنَ الصَّادِقِينَ ﴿٢٩

Ayat 28

"Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, 'Sesungguhnya kamu benar-benar mengerjakan perbuatan keji yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun dari umat-umat sebelum kamu.'"

Ayat 29

"Apakah sesungguhnya kamu patut mendatangi laki-laki (untuk memenuhi syahwatmu), memutuskan jalan (keturunan), dan mengerjakan kemungkaran di tempat pertemuanmu?' Maka jawaban kaumnya tidak lain hanya mengatakan, 'Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar.'"

QS. Asy-Syu‘ara: 160-165, kaum Sodom terkenal dengan beberapa kejahatan besar:

  1. Homoseksual (lelaki mendatangi lelaki dengan syahwat), perbuatan yang belum pernah dilakukan umat manapun sebelumnya.
  2. Meninggalkan hubungan halal dengan wanita.
  3. Merampok orang yang lewat di jalan.
  4. Berkumpul melakukan perbuatan keji di tempat umum.
  5. Tidak malu berbuat maksiat secara terbuka.

3. Dakwah Nabi Luth

Nabi Luth mengajak mereka:

"Mengapa kalian melakukan perbuatan keji itu? Tidakkah kalian takut kepada Allah?"

Beliau menasihati mereka untuk kembali kepada fitrah: lelaki menikahi perempuan, menjaga kehormatan, dan meninggalkan dosa.

Namun, mereka menolak. Bahkan, seperti dalam QS. Asy-Syu‘ara: 167, mereka mengancam:

“Usirlah Luth dan pengikutnya dari negeri ini! Mereka adalah orang-orang yang sok bersih.”

4. Datangnya Malaikat

Suatu hari, tiga malaikat (Jibril, Mikail, dan Israfil) datang dalam wujud pemuda tampan.
Mereka awalnya singgah di rumah Nabi Ibrahim untuk memberi kabar gembira kelahiran Ishaq dan mengabarkan bahwa mereka akan menghancurkan kaum Sodom.
Kemudian, malaikat pergi ke rumah Nabi Luth.

Kaum Sodom melihat tamu-tamu tampan itu dan beramai-ramai mendatangi rumah Nabi Luth dengan niat jahat. Nabi Luth sangat khawatir, karena ini adalah kehormatan tamunya.

5. Puncak Kejahatan dan Turunnya Azab

Kaum Sodom tidak mendengar larangan Nabi Luth.
Malaikat kemudian memberitahu Nabi Luth bahwa azab Allah akan turun pagi hari.
Mereka memerintahkan Nabi Luth untuk keluar bersama keluarga dan pengikutnya pada malam hari, tanpa menoleh ke belakang, kecuali istrinya yang akan ikut binasa karena ia berkhianat—dia berpihak kepada kaumnya.

6. Bentuk Azab

Menurut QS. Hud: 82-83, 

فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّن سِجِّيلٍ مَّنضُودٍ ﴿٨٢﴾  

مُّسَوَّمَةً عِندَ رَبِّكَ ۖ وَمَا هِيَ مِنَ الظَّالِمِينَ بِبَعِيدٍ ﴿٨٣﴾

Ayat 82

Maka ketika datang perintah Kami, Kami jadikan bagian atas kota itu ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar (sijjīl), yang menimpa bertubi-tubi.”

Ayat 83

“Yang diberi tanda oleh Tuhanmu. Dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim.”

QS. Al-Hijr: 73-74:

  • Malaikat membalikkan kota Sodom, menjadikan yang di bawah menjadi di atas.
  • Setelah itu, mereka dihujani batu-batu panas dari tanah terbakar (sijjil), satu batu untuk setiap orang yang berdosa.
  • Semua binasa kecuali Nabi Luth dan pengikut beriman.

7. Hikmah dan Pelajaran

  1. Penyimpangan seksual adalah dosa besar yang merusak fitrah manusia.
  2. Menolak kebenaran meskipun ada bukti nyata mengundang murka Allah.
  3. Bersama orang saleh tidak menjamin keselamatan jika hati berpihak pada kebatilan (contoh: istri Nabi Luth).
  4. Allah Maha Adil: memberi peringatan dahulu sebelum azab.
  5. Umat Islam wajib menolak dan mencegah kemungkaran di masyarakat.
Sumber Referensi (Buku & Kitab)

1. Al-Qur’an al-Karim
QS. Al-A‘raf [7]: 80–81
QS. Al-‘Ankabut [29]: 28–29
QS. Asy-Syu‘ara [26]: 160–165
QS. Hud [11]: 82–83
QS. Al-Hijr [15]: 73–74

2. Tafsir Klasik
Ibn Kathīr, Tafsīr al-Qur’ān al-‘Aẓīm, Juz 3&4.
Al-Ṭabarī, Jāmi‘ al-Bayān ‘an Ta’wīl Āy al-Qur’ān.

3. Tafsir Kontemporer
Abul A‘la Al-Maudūdī, Tafheem-ul-Qur’ān.
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Lentera Hati.

4. Buku Sirah & Kisah Nabi
Ibn Katsir, Qashash al-Anbiya’ (Kisah Para Nabi).
Al-Imam As-Suyuthi, Al-Hawi lil-Fatawi (membahas kisah kaum Luth).
Syed Mahmudunnasir, Kisah 25 Nabi dan Rasul.

Daftar Pustaka

Al-Qur’an al-Karim.

Ibn Kathir. Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim. Dar al-Fikr.

Al-Ṭabarī. Jāmi‘ al-Bayān ‘an Ta’wīl Āy al-Qur’ān.

Abul A‘la Al-Maududi. Tafheem-ul-Qur’an.

Quraish Shihab. Tafsir al-Mishbah. Lentera Hati.

Ibn Kathir. Qashash al-Anbiya’.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kunci jawaban bimbingan dan konseling pintar kemenag 3.2 latihan ke 1

Kunci jawaban pablik sepeaking pelatihan pintar kemenag 3.3 bagian 3

orang pintar menurut Rasulullah